CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 12 November 2009

kegagalanku

Kalimat pertama yang ingin aku ucapkan "jangan BENCI aku"


Aku memiliki rasa, dan rasa itu tumbuh ketika aku pertama melihatmu,
saat kamu sedang kucel karena perjalanan jauh dari medan ke palembang, bahkan aku masih ingat apa baju yang km kenakan waktu itu, celana pendek dan baju kaos hitam (semoga saja benar) begitulah kekuatan memoarku mengingat saat pertama itu
Rasa itu datang bukan saat km menggunakan gaun cantik, bedak dan lipstik.
Tapi itu lah aku,
dan itulah keajaiban rasa ku

Jangan heran waktu yang terhitung cepat memberanikan aku untuk mengungkapkan rasa yang telah ku pendam..
karna aku yakin

dan masa-masa indah ketika suara mu sayup ke telinga ku adalah masa yang tak terlupakan,
dan aku tak ingin menggingatnya dan merasakannya lebih dalam lagi, karena aku takut akan terpuruk lebih dalam lagi

dan kini aku menjelma menjadi pecundang yang kalah dalam peperangan
aku menjelma menjadi si jahat yang bagi mu menjadi duri yang membuat mu sakit
dan bagi mu lagi aku menjelma menjadi si manusia tanpa perasaan yang membuat mu harus menjatuhkan bongkahan bening itu.

namun jauh dari itu,
aku merasakan yang mungkin lebih dalam,
ini bukan lah sebuah pengorban, tapi sebut sajalah dulu ini sebuah pengorbanan,
karena meski dengan luka yang melebam, aku harus melapas mu
ini sama sekali tidak mudah
bahkan rasa sakit yang ku rasakan lebih sakit dibandingkan sakit yang km rasakan (aku tahu itu)
seperti sebuah alasan yang mungkin bagi mu klise, aku kemudian berusaha melakukan yang terbaik untut mu.
meski aku harus melepasmu dengan nanar yang kemudian tidak dapat aku bahasakan lagi
semuanya agar km bahagia,
karna aku bukan yang terbaik
temukan lah yang terbaik dan benar2 baik untuk mu
yang memiliki waktu yang kmu butuhkan
yang nyata-nyata yang tidak aku miliki

benar, bahwa aku memang si pecundang.
aku memang si sakit karena harus terluka dan sakit melepaskan mu
namun do'aku hanya satu "semoga ini yang terbaik, bukan untuk kita tapi untuk mu"

Aku lelah harus selalu melawan kebodohan ku yang selalu ingin mengingatmu,

dan, kalimat di malam itu adalah titik terang dari keinginan mu yang mendalam.
aku merasa bodoh karena melawan keinginan mu itu
dan kemudian aku di sadarkan oleh waktu
Waktu yang hadir membatasi kita
karena "km akan terlalu tersiksa oleh batas waktu yang mendinding di tengah kita"

do'a ku hanya satu
dan aku yakin kamu tahu itu

berbahagia lah!
dan jangan BENCI aku.